Bagi kebanyakan orang jalur berbatu adalah jalur yang paling menyiksa, sehingga seringkali sebisa mungkin dihindari. Namun bagaimana jika jalur berbatu itu adalah satu-satunya jalur yang harus dilalui untuk mencapai lokasi tertentu? Tentunya mau tidak mau kita harus melewatinya. Simak tips dari Destry Abbot, pembalap EnduroCross dan peraih medali emas ISDE,
Ketika
melalui jalur berbatu, posisi badan harus berdiri, jangan pernah duduk
manis di jok motor. Dengan posisi berdiri, selain akan mengurangi
guncangan yang berakibat energi lebih terkuras, juga akan membuat handling
motor lebih enak. Posisi berdiri juga membuat kaki pengendara berfungsi
seperti suspensi kedua. Memang awalnya akan capek jika mengendarai
motor trail dengan posisi berdiri, namun dengan latihan dan bertambahnya
jam terbang, maka hal ini akan menjadi mudah untuk dilakukan.
Kesalahan
yang sering dilakukan pengendara adalah pandangan mata selalu ke bawah,
melihat spatbor depan. Coba pandangan mata arahkan ke depan, ke arah
jalur yang akan dilalui, kira-kira 5 sampai 10 meter kedepan, sehingga
otak kita akan segera merespon dan memerintahkan tubuh kita untuk
siap-siap melalui jalur berbatu itu.
Di
jalur berbatu, apalagi batu-batu lepas, pastikan jari tangan siap sedia
di tuas kopling. Ini jaga-jaga jika sewaktu-waktu ada masalah, misalnya
tergelincir atau mau jatuh, anda
akan segera bereaksi cepat dengan menekan kopling untuk memindah gigi
atau setengah kopling untuk menambah akselerasi. Tarik gas motor dengan
lembut, tidak perlu “diblayer-blayer” yang justru akan membuat motor
menjadi tidak terkendali dan energi anda akan terkuras. Jangan gunakan
gigi rendah di jalur berbatu.
Jika
sepanjang jalur itu dipenuhi batu, pilihlah lewat jalur yang ukuran
batunya besar, karena batu besar lebih stabil dibanding batu ukuran
kecil. Batu-batu kecil lebih rawan lepas dari tanah yang akan membuat
ban motor anda menjadi tidak menampak dengan sempurna.
Hal
lain yang harus diperhatikan adalah tentang isi atau tekanan angin di
ban. Tekanan angin di ban jangan terlalu keras, karena ini akan membuat
motor terpantul-pantul dan getaran di tangan akan lebih terasa kuat.
Bisa-bisa tangan akan lemas tidak berdaya. Namun tekanan angin juga
jangan terlalu lembek, karena kalau terlalu lembek itu akan membuat ban
dalam rawan bocor akibat dihajar jalur berbatu. Sering ada kasus setelah
melewati jalur berbatu, ban dalam menjadi sobek atau pentil ban copot.
Ini semua karena tekanan angin di ban terlalu lembek.
Jika
sudah terlatih dan paham tehniknya, melewati jalur berbatu bukanlah
menjadi rintangan berarti. Justru akan ada kenikmatan tersendiri jika
berhasil melewati jalur berbatu dengan lancar dan hemat energi. Selamat
menikmati jalur berbatu! (sumber: Dirt Rider Magazine dan CHEELA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar