“Kelemahan”
dari motor trail enduro 2 tak adalah bensin harus dicampur oli. Oli
langsung dimasukan ke dalam tengki bensin, karena kebanyakan tidak ada
tempat oli terpisah seperti motor trail lokal Suzuki TS 125. Sebetulnya
mencampurkan oli langsung ke dalam tengki bensin ini lebih aman, karena
memastikan bahwa bensin yang ada adalah sudah tercampur dengan oli.
Kalau oli ditempatkan di tempat yang terpisah, rawan lupa untuk mengisi
oli dan kalau sampai ini terjadi, anda akan menangis seperti anak kecil
minta permen karena mesin bisa-bisa jebol!
Oli
2 tak apa yang cocok dan berapa perbandingannya dengan bensin? Untuk
oli samping (oli 2 tak) wajib memilih yang ada kodenya JASO FC. Coba
lihat di kemasan botol oli-nya pasti ada kode JASO-nya, misalnya JASO FB
atau JASO FC. JASO (Japanese Automotive Standards Organization)
adalah organisasi yang mengatur standarisasi otomotif buatan Jepang.
Kalau JASO FB itu spek-nya masih rendah, biasanya berbahan dasar
mineral, dan asapnya masih lumayan tebal. Tapi kalau ada kode JASO FC,
ini biasanya sudah berbahan dasar semi sintetis atau sintetis, sehingga
asapnya lebih tipis.
Pemakaian
oli 2T yang ada kode JASO FC juga akan membuat motor lebih awet, karena
pembakaran efesien. Jangan kuatir, di pasaran masih banyak yang jual
oli 2T yang memenuhi standar JASO FC seperti merk Shell, Motul, Maxima
dan juga versi pabrikan Kawasaki yang dipakai untuk ninja 150. Jadi
kalau mau motor 2 tak-nya awet dan lebih ramah lingkungan, pastikan
pakai oli 2T yang memenuhi standar JASO FC.
Setelah ketemu tipe olinya, yang juga kadang membingungkan bagi kebanyakan dirt bikers
adalah berapa perbandingan campuran oli dan bensin yang benar? Coba
lihat buku manualnya, pasti pabrikan telah merekomendasikan berapa
campuran oli-nya, misalnya KTM 200/250/300 yang tahun 2008 keatas itu
merekomendasikan perbandingan oli dan bensinnya adalah 1:60. Apa
maksudnya?
Perbandingan
oli 2T dan bensin di KTM 1:60 itu artinya adalah 1 liter oli untuk 60
liter bensin. Jadi kalau 1 liter bensin itu campuiran olinya adalah
16,6cc atau jika untuk 10 liter bensin itu maka campuran
olinya adalah 166cc. Amannya sih dibulatkan saja menjadi 170 cc untuk 10
liter bensin.
Beberapa
orang itu memakai campuran oli lebih banyak, agar mesin lebih dingin,
misalnya 175cc untuk 10 liter bensin (sama dengan 17cc untuk 1 liter
bensin). Beberapa bahkan pakai campuran 20cc untuk 1 liter bensin. Untuk
kami sendiri selama bertahun-tahun memakai campuran oli 17cc untuk 1
liter bensin di KTM 200 tahun 2008-2010, dan selama ini tidak ada
masalah. Mesin motor awet, tidak terlalu berasap dan larinya masih super
kencang!
Kalau
campuran oli 2T terlalu banyak, selain asap knalpot akan lebih tebal,
juga akan membuat ruang bakar lebih cepat kotor, bahkan sampai timbul
kerak. Kebanyakan oli juga bisa membuat justru tenaga motor jadi drop.
Jadi paling enak adalah pakai campuran oli yang sesuai dengan
rekomendasi pabrikan karena takarannya sudah pas, tidak kekurangan dan
tidak berlebih. (C001).
halo, mau nanya sedikit, kalau untuk motor SE/KTM tahun tua sekitar 2000-2004 pakenya rasio oli berapa ya kira-kira?, kebetulan saya butuh informasi buat CR250R tahun 2001
BalasHapus